Archive for 2013
Cara Budidaya Kroto Semut Rangrang Paling Jitu
Penulis:
Kang Salman
Cara Budidaya Kroto Semut Rangrang
Pertama kita mencari sarang ratu semut rangrang / semut merah penghasil kroto. Perlu kerja keras untuk mengerahui satu per satu sarang semut rangrang / semut merah untuk menemukan sang ratu. Begitu kita temukan, potong cabang tempat semut bersarang dan kita letakkan ke pohon inang baru. Agar mereka cepat nyaman di tempat baru, suguhi dengan bangkai serangga dan cairan manis. Secara alaminya, semut rangrang / semut merah penghasil kroto dapat menghasilkan hingga 1 kg kroto dalam 10 hari.
Peran manusia dengan menyediakan cairan manis, bangkai hewan-hewan kecil, tulang atau sisa makanan berdaging lainnya akan meningkatkan produksi. Sarang atau koloni semut rangrang / semut merah penghasil kroto di dalam satu pohon bisa mencapai lebih dari satu, yang terdiri atas sarang pusat, sarang telur, dan sarang satelit. Sarang pusat biasanya terletak di tajuk pohon. Di sarang pusat ini berdiam ratu semut, yang jumlahnya mencapai 2-6 ekor per koloni.
Ratu semut berukuran paling besar. Sarang telur, berukuran sedang, merupakan tempat telur dan larva semut. Sarang satelit tersebar di tempat-tempat tertentu di pohon sebagai pos terdekat gudang makanan. Ini salah satu cara bertahan dari pengganggu atau musuh alami.
Demikian Cara Budidaya Semut Rangrang semoga informasi ini membantu anda dalam melakukan budidaya kroto yang menguntungkan.
ternak angkrang
Pernahkah terlintas di fikiran anda bahwa ternyata Kroto Semut Rangrang menyimpan peluang usaha yang menjanjikan? Pada postingan kali ini saya akan share tentang Cara budidaya kroto semut rangrang.
Semut rangrang ternyata sangat ampuh untuk menekan penyebaran ulat bulu sebab semut rangrang adalah predator sejati bagi ulat bulu.
Peluang usaha semut rangrang adalah dari telurnya atau biasa kita sebut
dengan kroto. Cara budidaya semut rangrang juga terbilang mudah dan
tidak seribet yang kita bayangkan.
Kroto atau telur semut rangrang ( jawa :
kranggang ) adalah salah satu makanan terbaik untuk burung kicau, namun
semakin lama keberadaan kroto semakin sulit di cari, oleh sebab itulah
harga kroto dipasaran semakin mahal saja. Ini tentu bisa menjadi prospek bisnis yang sangat bagus untuk di kembangkan jika kita bisa membudidayakan kroto semut rangrang sendiri.
Harga kroto dipasaran umumnya di patok
dengan harga 45 hingga 80 ribu bahkan hingga 100 ribu perkilogramnya.
Siapapun dapat mengembangkan bisnis budidaya kroto ini termasuk anda
juga. Nah bagi anda yang tertarik untuk membudidayakan kroto, silahkan
simak cara budidaya kroto di bawah ini.
Langkah
pertama adalah kita cari sarang ratu semut rangrang / semut merah
penghasil kroto. Perlu kerja keras untuk mengerahui satu per satu sarang
semut rangrang / semut merah untuk menemukan sang ratu. Begitu kita
temukan, potong cabang tempat semut bersarang dan kita letakkan ke pohon
inang baru. Agar mereka cepat nyaman di tempat baru, suguhi dengan
bangkai serangga dan cairan manis. Secara alaminya, semut rangrang /
semut merah penghasil kroto dapat menghasilkan hingga 1 kg kroto dalam
10 hari.
Peran manusia dengan menyediakan cairan manis, bangkai hewan-hewan kecil, tulang atau sisa makanan
berdaging lainnya akan meningkatkan produksi. Sarang atau koloni semut
rangrang / semut merah penghasil kroto di dalam satu pohon bisa mencapai
lebih dari satu, yang terdiri atas sarang pusat, sarang telur, dan
sarang satelit. Sarang pusat biasanya terletak di tajuk pohon. Di sarang
pusat ini berdiam ratu semut, yang jumlahnya mencapai 2-6 ekor per
koloni.
Ratu semut berukuran paling besar.
Sarang telur, berukuran sedang, merupakan tempat telur dan larva semut.
Sarang satelit tersebar di tempat-tempat tertentu di pohon sebagai pos
terdekat gudang makanan. Ini salah satu cara bertahan dari pengganggu
atau musuh alami. Jika anda ingin tahu lebih detail tentang cara
budidaya kroto, anda bisa berkunjung ke sini http://krotosemut.com/.
Demikianlah sekilas tentang budidaya kroto semut rangrang.
Artikel Yang Berkaitan :
- Bisnis Rumahan Untuk Pemula
- 3 Peluang Usaha Modal Sedikit dan Mudah Dijalankan
- Usaha Modal Kecil Toko Kelontong
- Dana Pinjaman Pribadi
- Peluang Usaha Jasa Cuci Helm
- Peluang Usaha Jus Buah Segar
- 9 Tips Membuka Usaha Kecil yang Sangat Bermanfaat
- Tips Memulai Peluang Usaha Franchise Makanan
- Usaha Souvenir Pernikahan
- Bisnis Rumahan Yang Sukses
Cara Membuat Mikroba M3, M4 dan M5
Cara Pembuatan M 3
Bahan
:
1. M 2
2. Bekatul (dedak halus) 10Kg
3. Jerami atau daun-daun kering
Alat-alat :
1. Plastik
Cara
pembuatan :
Air yang
telah dicampur dengan M2 dengan dosis 1 sendok makan per 5 liter air, di aduk
dengan bekatul dengan kadar air 65 s/d 75% (tekstur dari bekatul bisa dikepal)
di tutup dengan jerami atau daun kering, lalu di tutup rapat dengan plastik.
Lama waktu
fermentasi adalah 7 hari di atas permukaan tanah, selama proses fermentasi,
bahan harus di aduk 1 kali dalam 2 hari. Dengan ketebalan 10 s/d 15cm.
Cara Pembuatan M4
Bahan-bahan :
- M3 10Kg
- Tanah yang berada disekitar pohon bambu 10Kg
- Tanah lahan pertanian 10Kg
Alat-alat :
Plastik
secukupnya
Cara pembuatan :
Seluruh bahan di campur dan di aduk secara merata , dengan ketebalan 15 s/d 20
cm. di fermentasi selama 7 hari, serta diaduk 1 kali dalam 2 hari.
Cara Pemakaian :
Hasil dari
fermentasi tersebut (M4) dapat dipakai dengan dosis 1 ½ ons dengan luas lahan
1meter persegi.
Cara Pembuatan M5
Bahan-bahan :
- Plastik penutup
- M4 30 Kg
- Pupuk Kandang 30KG
Cara
pembuatan :
Seluruh
bahan di campur dan di aduk secara merata , dengan ketebalan 15 s/d 20 cm. di
fermentasi selama 7 hari, serta diaduk 1 kali dalam 2 hari.
Cara
Pemakaian :
Hasil dari
fermentasi tersebut (M4) dapat dipakai dengan dosis 1 ½ ons dengan luas lahan
1meter persegi.
Untuk
nutrisi pakan dan minum ternak, dosis dan bahannya adalah M2 1 sendok makan per
5 liter air, atau juga bisa dicampur dengan minum ternak.
Cara Membuat Mikroba (M2)
proses pembuatan M2
Proses
Pembuatan M 2
Bahan-bahan
:
- M1 1Kg
- Gula merah 1 Kg
Cara pembuatan :
Bahan di campur dengan
merata dan dimasukkan ke dalam stoples fermentasi yang disesuaikan dengan
banyak bahan yang akan di fermentasi. Dengan ukuran stoples.
Setelah bahan
dimasukkan kedalam stoples, di usahakan agar isi stoples tidak terlalu penuh
atau kosongkan dibagian atas sebanyak 1/3 bagian. Ini perlukan untuk sirkulasi
udara yang dibutuhkan untuk mempercepat proses fermentasi, agar hasil
fermentasi lebih baik.
Bahan yang digunakan sebagai
penutup stoples adalah kertas yang tembus udara tetapi tidak tembus organism
lainnya ( kertas Koran ) dan di usahakan penutup stoples bisa menutupi seluruh
bagian stoples.
Lama waktu yang
diperlukan untuk proses fermentasi adalah 7 hari.
Fungsi M 2 :
- Pencampur Nutrisi
- Pencampur NPK
- Pencampur Pakan ternak
- Pencampur Bahan kompos
Dosis pemakaian :
1
sendok makan per 5 liter air. Masa aktif M 2 organik ini adalah 1 tahun.
Cara Membuat Mikroba (M1)
Cara Pembuatan Mikroba (M1)
Bahan-bahan :
1. Beras
2. Gula merah / gula aren
Peralatan :
1. Tabung bamboo satu ruas dengan panjang ± 75 cm
2. Periuk tanah
3. Plastic (sebagai penutup)
Langkah-langkah :
Beras
di masak setengah matang lalu di didinginkan, setelah didinginkan
dimasukkan kedalam tabung bambu dengan takaran 1/3 dari tinggi batang
bambu harus kosong. Setelah proses ini selesai ruas bambu yang telah di
isi di letakkan di bawah rumpun bambu, dan di tutup dengan daun-daunan.
Jika hujan harus di tutup dengan plastic selama 4 hari.
Ciri-ciri proses berhasil :
- Beras berbau tape (tapai)
- Menghasilkan jamur berwarna warni pada permukaan beras
Setelah
ciri-ciri tersebut di atas terlihat, maka proses pembuatan mikro
organism alami tahap pertama berhasil hasilnya dinamakan M1, dan masa
pakai bahan M1 ini adalah 4 sampai 5 hari.
Cara Membuat Pupuk Bokashi
Bahan dan Cara Pembuatan Bokashi
a. Pembuatan Bokashi Pupuk Kandang
-
Bahan-bahan untuk ukuran 500 kg
bokashi :
1.
|
Pupuk kandang
|
=
|
300 kg
|
2.
|
Dedak
|
=
|
�
50 kg
|
3.
|
Sekam padi
|
=
|
150 kg
|
4.
|
Gula yang telah dicairkan
|
=
|
200 ml
|
5.
|
EM-4
|
=
|
500 ml
|
6.
|
Air secukupnya
|
-
Cara Pembuatannya :
1. Larutkan EM-4 dan gula ke dalam air
2. Pupuk kandang, sekam padi, dan dedak dicampur secara merata
3. Siramkan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata
sampai kandungan air adonan mencapai 30 %
4. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan
tangan dilepas maka adonan susah pecah (megar)
5. Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal
15-20 cm
6. Kemudian ditutup dengan karung goni selama 4-7 hari
7. Petahankan gundukan adonan maksimal 500 C, bila suhunya
lebih dari� 500 C turunkan
suhunya dengan cara membolak balik
8. Kemudian tutp kembali dengan karung goni
9. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena
terjadi proses pembusukan
10. Pengecekan suhu sebaiknya dilakukan setiap 5 jam sekali
11. Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan
sebagai pupuk organik
b. Pembuatan Bokashi Jerami Padi
-
Bahan-bahan untuk ukuran 1000 kg
bokashi :
1.
|
Jerami padi yang telah dihaluskan
|
=
|
500 kg
|
2.
|
Pupuk kotoran hewan/pupuk kandang
|
=
|
300 kg
|
3.
|
Dedak halus
|
=
|
100 kg
|
4.
|
Sekam/Arang Sekam/Arang Kelapa
|
=
|
100 kg
|
5.
|
Molase/Gula pasir/merah
|
=
|
1 liter/250 gr
|
6.
|
EM-4
|
=
|
1 liter
|
7.
|
Air secukupnya
|
-
Cara Pembuatannya:
Membuat larutan gula dan EM-4
1. Sediakan air dalam ember sebanyak 1 liter
2. Masukan gula putih/merah sebanyak 250 gr kemudian aduk sampai rata
3. Masukan EM-4 sebanyak 1 liter ke dalam larutan tadi kemudian aduk
hingga rata.
Membuat pupuk bokashi
1. Bahan-bahan tadi dicampur (jerami, pupuk kandang, arang sekam dan
dedak) dan aduk sampai merata
2. Siramkan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan (campuran bahan
organik) secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %
3. Bila adonan dikepal dengan tangan air tidak menetes dan bila kepalan
tangan dilepas maka adonan masih tampak menggumpal
4. Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal
15-20 cm
5. Kemudian ditutup dengan karung berpori (karung goni) selama 3-4 hari
6. Agar proses fermentasi dapat berlangsung dengan baik perhatikan agar
suhu tidak melebihi 500 C, bila suhunya lebih dari 500 C
turunkan suhunya dengan cara membolak balik
7. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena
terjadi proses pembusukan
8. Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan
sebagai pupuk organik.
c. Pembuatan Bokashi Cair
-
Bahan-bahan untuk ukuran 200 liter
bokashi cair :
1.
|
Pupuk kotoran hewan/pupuk kandang
|
=
|
30 kg
|
2.
|
Molase/Gula pasir/merah
|
=
|
1 liter/250 gr
|
3.
|
EM-4
|
=
|
1 liter
|
4.
|
Air secukupnya
|
-
Cara Pembuatannya:
1. Isi drum ukuran 200 liter dengan air setengahnya
2. Pada tempat yang terpisah buat larutan molase sebanyak 1 liter, dengan
cara mencampurkan gula putih/merah sebanyak 250 gram dengan air sebanyak 1
liter
3. Masukan molase tadi sebanyak 1 liter bersama EM-4 sebanyak 1 liter ke
dalam drum, kemudian aduk perlahan-lahan hingga rata
4. Masukan pupuk kandang sebanyak 30 kgdan aduk perlahan-lahan hingga
ersatu dengan larutan tadi
5. Tambahkan air sebanyak 100 liter hingga drum menjadi penuh, kemudian
aduksampai rata dan tutup rapat-rapat
6. Lakukan pengadukan secara perlahansetiap pagi selama 4 hari.� Cara pengadukan setiap hari cukup lima
putaran saja.� Setelah diaduk biarkan air
larutan bergerak sampai tenang lalu drum ditutup kembali
7. Setelah 4 hari bokashi cair EM-4 siap untuk digunakan.
Catatan:
� Bila tidak ada molase, setiap macam gula dapat
digunakan sebagai penggantinya.� Beberapa
bahan pengganti tersebut adalah nira tebu gula, sari (juice) buah-buahan,dan
air buangan industri alkohol
� Jumah kandungan air adalah merupakan
petunjuk.� Jumlah air yang
perluditambahkan tergantung pada kandungan air bahan yang digunakan.� Jumlah air yang paling sesuai adalah jumlah
air yang diperlukan membuat bahan-bahan basah tetapi tidak sampai berlebihan
dan terbuang.
Penggunaan Pupuk Bokashi untuk Padi, Palawija dan Sayuran
Bahan bokashi sangat banyak
terdapat di sekitar lahan pertanian, seperti misalny jerami, pupuk kandang,
rumput, pupuk hijau, sekam padi, sebuk gergaji, dan lain-lain.
Semua bahan organik yang akan
difermentasi oleh mikroorganisme frmentasi dalam kondisi semi anaerobik pada
suhu 40-500 C.� Hasil fermentasi
bahan organik berupa senyawa organik mudah diserap oleh perakaran tanaman.
a. Cara penggunaan secara umum :
-
3-4 genggam bokasi (150-200 gram)
untuk setiap mtr persegi tanah disebar marata diatas permukaan tanah.� Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan
lebih.
-
Untuk mencampurkan bokashi ke
dalam tanah, tanah perlu dicangkul/bajak. Penggunaan penutup tanah (mulsa) dari
jerami atau rumput-rumputan kering sangat dianjurkan pada tanah tegalan.� Pada�
tanah sawah pemberian bokashi dilakukan sebelum pembajakan tanah.
-
Biarkan bokashi selama seminggu,
setelah itu baru bibit ditanam.
-
Untuk tanaman buah-buahan, bokasi
diebar merata dipermukaan tanah/perakaran tanaman dan siramkan 3-4 cc EM-4
perliter air setiap minggu sekali.
b. Cara penggunaan secara khusus :
-
Bokashi
jerami dan bokashi pupuk kandang baik dipakai untuk melanjutkan fermentasi
penutup tanah (mulsa) dan bahan organik lainnya di lahan pertanian juga banyak
digunakan pada tanah swahkarena ketersediaan bahan yang cukup.
-
Bokashi
jerami dan bokashi pupuk kandang� baik
dipakai untuk pembibitan/ menanam bibit yang masih kecil.
-
Bokashi
expres baik digunakan sebagai penutup tanah (mulsa) pada tanaman sayur dan
buah-buahan.